1. Teori kelebihan membangun asumsi dasarnya bahwa seseorang menjadi pemimpin karena memiliki kelebihan-kelebihan dibanding yang lain atau para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup minimal tiga kelebihan yaitu; kelebihan ratio, kelebihan rohaniah dan kelebihan badaniah.
2. Teori sifat yaitu pada dasarnya seorang pemimpin juga dituntut untuk memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik, dan memberikan dukungan kepada pemimpinnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang secara umum harus dimiliki seperti sikap melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif, dan kreatif.
3. Teori keturunan ( teori pembawaan lahir) yang menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan.
4. Teori Kharismatik menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunyai kharisma (pengaruh) yang sangat besar. Seorang pemimpin kharismatik sering dianggap memiliki kekuatan gaib (supranatural power).
5. Teori Bakat menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena ada bakat di dalamnya. Bakat kepemimpinan seterusnya kemudian dikembangkan sehingga mampu berkembang.
6. Teori Sosial yang beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin asalkan orang tersebut diberi kesempatan untuk memimpin. Asumsi dari teori ini bahwa setiap orang dapat dididik menjadi seorang pemimpin, karena kepemimpinan pada dasarnya dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal, maupun melalui praktik.
Sumber diambil dari: http://manajemensekolah.teknodik.net/?p=289